PEKANBARU- Penanganan abrasi
sungai di Riau masih minim. Alhasil, empat sungai yang ada di daerah
ini, seperti Rokan, Siak, Indragiri, maupun Kampar, mengalami abrasi
hingga menghilangkan kawasan disekitaran pinggir sungai tersebut.
Penilaian
ini diungkapkan Anggota Komisi C DPRD Riau, membidangi pembangunan dan
lingkungan, di Gedung Dewan, Kamis (24/2). Katanya, kondisi itu juga
dialami beberapa daerah dipesisiran Riau, yang abrasinya sudah cukup
memprihatinkan.
"Persoalan ini perlu mendapat perhatian bersama.
Sebab untuk mengatasinya tidak bisa diserahkan pada satu pihak saja,
seperti kabupaten/kota atau provinsi saja. Namun, pihak pusat perlu
terlibat, untuk dapat menganggarkan lewat APBN untuk pembangunan turap
sekitar penggiran sungai maupun pesisir pantai," ujarnya.
Untuk
itu, lanjut Abu Bakar, pihaknya meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) bidang
Cipta Karya Provinsi, agar dapat tanggap, dengan lobi-lobinya ke Pusat.
"Harusnya, sebagai Dinas PU yang membidangi persoalan ini, terus melobi
Pusat agar dapat menganggarkan lewat APBN untuk penanganan ini. Sebab
tidak sedikit biaya untuk pembangunan turap," timpalnya lagi.
Selain
itu, lanjut Abu Bakar Siddik, pihaknya menilai pengawasan petugas
satker ini belum optimal. "Saat saya turun dilapangan, banyak turap
dibeberapa daerah yang sudah dibangun, tidak dilakukan perawatan.
Akibatnya, banyak turap yang sudah mengalami kerusakan, karena saat
proyek pengerjaan turap tersebut selesai, petugas proyek tidak melakukan
penimbunan, dimana pekerjaannya asal-asalan," paparnya.
Abu
Bakar mencontohkan, kondisi ini terlihat di Kenagarian Baturizal,
Kecamatan Peranap, Indragiri Hulu. Kondisi yang sama, bisa saja terjadi
di daerah lainnya. "Jadi, kita himbau satker terkait, agar dapat lebih
memperhatikan pengerjaan proyek pembangunan. Jangan sampai pengerjaannya
asal-asalan. Kalaupun anggarannya minim, jangan dipaksakan siap tapi
kondisinya asal-asalan," pungkasnya. (Viv)
Sumber ( http://www.halloriau.com )
good info.... salam kenal gan...
BalasHapus